JENIS-JENIS HURUF DALAM BAHASA JEPANG
Hiragana adalah bentuk penyederhanaan kanji, yang sudah dipakai bangsa Cina sejak abad ke-5. Kaum perempuan di Jepang pada masa itu lebih dulu belajar hiragana karena nggak diperbolehkan belajar kanji. Itulah mengapa aksara ini disebut juga sebagai Onnade, alias huruf wanita. Lambat laun, hiragana mulai meluas pemakaiannya sejak abad ke-10. Hiragana dan katakana adalah aksara suku kata atau silabis. Huruf-huruf ini melambangkan suatu bunyi tertentu dan tidak mempunyai arti apa pun. Hiragana mempunyai 46 huruf dengan pengucapan mirip seperti katakana.
Jika hiragana biasa dipakai untuk menuliskan kosakata bahasa asli, maka katakana dipakai menulis kata-kata serapan dari bahasa asing. Aksara ini juga dipakai dalam penulisan nama negara, tempat asing, dan nama pribadi orang asing. Katakana pun dipakai menulis onomatope dan kata-kata asli ketika hendak menegaskan sesuatu hal. Istilah teknis dan bersifat ilmiah biasanya memakai aksara ini dalam penulisan, seperti nama spesies hewan dan tumbuhan. Dari segi penulisan, huruf-huruf katakana tampil lebih ringkas, mempunyai sudut tajam, dan guratan pendek serta lurus. Sekilas, bentuk katakana lebih sederhana dibandingkan hiragana dan kanji. Ada dua sistem pengurutan katakana yang berlaku, yaitu urutan iroha (berasal dari puisi bahasa Jepang zaman Heian) dan gojūon (lebih umum digunakan). Terdiri dari lima vokal tunggal, 45 konsonan-vokal, dan satu konsonan tunggal, katakana total memiliki 48 karakter.
Secara harafiah, kanji punya arti “karakter han” dan berasal dari Cina. Huruf kanji masuk ke Jepang sekitar abad ke-5 dan berjumlah hingga 50.000 huruf! Dalam perjalanannya, kanji dikembangkan menjadi hiragana dan katakana. Dengan kata lain, kanji adalah elemen utama aksara dalam tulisan Jepang. Satu aksara kanji bisa dibaca beda-beda lho. Bahkan, satu bunyi dapat disimbolkan oleh kanji yang berlainan. Di Jepang, orang melafalkan kanji lewat dua cara pengucapan, yaitu ucapan Tionghoa (on’yomi) dan ucapan Jepang (kun’yomi). Selain kanji yang diambil dari Cina, terdapat juga kokuji atau wasei kanji, yaitu karakter kanji buatan Jepang. Lebih lanjut, aksara ini dipakai guna merepresentasikan konsep atau ide, baik dalam kata benda, kata keterangan, akar kata sifat, dan akar kata kerja.